Senin, 02 April 2012

asal-usul grafity


     Pada perkembangannya graffiti di sekitar tahun 70-an di Amerika dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri gang yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, graffiti malah terlanjur jadi momok bagi keamanan kota. Alasannya karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau gank. Parahnya, selain dilakukan di tembok kosong, ngebom juga diancarkan di kereta api bawah tanah.
Di Amerika sendiri, setiap Negara bagian sudah punya peraturan sendiri untuk membungkam graffiti. Di San Diego, California, sampai New York, semua punya undang-undang yang menyebutkan bahwa graffiti adalah illegal. Untuk menghukum semua pelakunya, graffiti pun dibagi menjadi 2 jenis.
Yang pertama adalah gang graffiti. Yaitu graffiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu.
Yang kedua adalah tagging graffiti. Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran sesorang atau keompok. Makin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin ngetoplah nama si pembuatnya. Makanya graffiti jenis ini perlu tagging alias tanda tangan dari writer atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karyalah.
Dari mana asalnya ya, kok graffiti jadi ramai kayak gini ?
Susah banget kalau mencari dari mana asalnya graffiti ini. Yang pasti sejak jaman perang kemerdekaan, kita sudah mengekspresikan keinginan untuk merdeka lewat graffiti. Walaupun dengan skill dan peralatan yang masih sederhana, konsep tulisan dan dinding menjadi media paling aman untuk mengekspresikan pendapat secara diam-diam pada saat itu.
Istilah graffiti sendiri diambil dari bahasa latin, graphium yang artinya menulis. Awalnya istilah itu dipakai oleh para arkeoloh untuk mendifinisikan tulisan-tuisan di bangunan kuno bangsa Mesir dan Romawi kuno.

Tidak ada komentar: